Tornado
Tornado
adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan
cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk
corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi
menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
mumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Meskipun
tornado telah diamati di tiap benua kecuali
Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga
umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia,
timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa,
Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.
Pelangi
Terjadinya
pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah.
Biasanya.
pembelokan
ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke yang lain.
Hal
ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium
berlainan. Ketika
memasuki
prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari prisma.
Selain
membiaskan
cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya
yang
berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda
ketika
memasuki
suatu zat. Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih
tajam
ketika
pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak
mengherankan jika
komponen
yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati
kaca.
Pada
prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga
penyebaran cahaya
terjadi.
Tetesan
air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam
kondisi
yang
tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.
Pelangi
adalah gejala optik dan meteorologi yang menyebabkan spektrum dari cahaya yang
(hampir) kontinyu untuk muncul di langit waktu matahari bersinar ke atas titik
air hujan yang jatuh.Dari peristiwa yang menyebabkan sinar monokromatik menjadi
7 sinar polikromatik.
Ketika
sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas, atau permukaan
buih sabun, terlihat berbagai warna dalam cahaya. Cahaya putih dibiaskan
menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat oleh mata kita sebagai
merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
PETIR
Petir
atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di
mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut
kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering
disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan
antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir
merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor
raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng
positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah
diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang
bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari
awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan
lainnya bermuatan positif.
Petir
terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan
lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus
secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau
bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan
potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan
negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai
kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron
adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara
inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan,
karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi
sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan
bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi
antar awan yang berbeda muatan.
SUMBER : http://www.goocir.com/2012/08/tornado-pelangi-dan-petir.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar